LUBUKLINGGAU-Hujan pada malam tahun baru tidak hanya dikeluhkan warga yang ingin menikmati malam pergantian tahun. Pedagang terompet pun merasakan perasaan serupa.
Salah seorang pedagang terompet mangkal di Jalan Yos Sudarso, Kota Lubuklinggau, Cecep mengatakan, akibat hujan semalaman terompet dagangannya tidak habis terjual. “Sepi mas, hujan semalaman. Terompet dagangan saya masih tersisa sekitar 300 dari 1.000 terompet,” katanya kepada wartawan koran ini, Jumat (1/1).
Menurut warga Kelurahan Mesat Jaya ini, saat pergantian tahun lalu dirinya menjual 1.000 terompet. “Tahun lalu terompet saya terjual 1.000. Sudah lima tahun saya menjalani aktivitas penjual terompet dan baru tahun ini sepi,” akunya.
Namun demikian, terompet tidak laku terjual disimpan untuk dijual kembali saat pergantian tahun 2010 nanti. “Disimpan tidak rusak, asalkan tidak terkena air,” ucapnya.
Setelah malam pergantian tahun berlalu, ia akan kembali menekuni aktivitas selaku pengrajin sapu ijuk. “Kegiatan sehari-hari saya pengrajin sekaligus penjual sapu ijuk. Dua bulan menjelang tahun baru, saya mulai membuat terompet. Setelah 1.000 terompet selesai dibuat baru dijual. Biasanya 20 hari sebelum malam tahun baru saya mulai menjual terompet,” ceritanya.
Harga terompet bervariasi tergantung bentuknya mulai Rp 5.000 hingga Rp 15.000. (02)
0 komentar