LUBUKLINGGAU-Tingkat disiplin PNS di likungan Pemkot Lubuklinggau hanya kepada Walikota, H Riduan Effendi. Hal itu dapat dibuktikan kalau Walikota, Riduan sedang dinas ke luar kota suasana di sekretariat sepi karena banyak PNS yang bolos mulai dari staf, Kasubag hingga Kabag.
Kondisi tersebut terjadi bukan di sekretariat saja tapi hingga ke seluruh kantor SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di likungan Pemkot Lubuklinggau. Sehingga kondisi tersebut menjadi tanda, kalau suasana kantor sepi dapat dipastikan Walikota, Riduan tidak ada di Kota Lubuklinggau.
Demikian juga halnya dalam setiap acara Pemkot Lubuklinggau, kalau bukan Walikota yang hadir pejabat yang datang pasti sedikit sekali. Akan tetapi kalau Walikota datang acara pasti meriah karena banyak pejabat ikut hadir. Kondisi tersebut juga terjadi saat senam bersama di Stadion Mini Bukit Sulap, Kelurahan Kayu Ara, Kecamatan Lubuklinggau Barat I.
Makadari itu setelah senam, kemarin (Jumat, 10/6) seluruh perserta senam diinstruksikan baris per SKPD, kemudian melintas di depan Walikota. Hal itu dilakukan untuk mengetahui jumlah yang tidak hadir. Daftar nama pegawai yang tidak datang diserahkan kepada Walikota.
Walikota, Riduan, saat dikonfirmasi wartawan koran ini secara tersirat mengaku tahu PNS disiplin ketika ada Walikota. “Itulah yang sangat saya sesalkan. Seharusnya disiplin bukan kepada Pak Wali tapi kepada diri sendiri. Maka dari itu saya minta kepada kepala SKPD untuk menanamkan disiplin kepada bawahannya kerena displin itu bukan untuk saya akan tetapi untuk yang bersangkutan. Saat ini saya Walikota tidak lama lagi masa jabatan akan berakhir. Bukan begitu (disiplin karena ada Walikota) yang saya harapkan. Sebab PNS adalah abdi Negara dan abdi masyarakat, kita ini (PNS) digaji oleh pemerintah menggunakan uang rakyat,” katanya kepada koran ini didampingi Inspektur, Sofian Narta dan Kabag Humas dan Protokol, Ahmad Hasian Ritonga.
Riduan mengajak, PNS dilikungan Pemkot Lubuklinggau untuk membudayakan rasa malu. “Malu kalau tidak disiplin. Malu kalau bolos kerja. Malu kalau tidak memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Bukan malu dengan Riduan tapi kepada diri sendiri. Saya menghimbau kepada seluruh jajaran Pemkot Lubuklinggau apa pun kegiatan kalau di undang harus datang, jangan melihat siapa sosok yang hadir. Harus dihilangkan budaya itu (mau hadir dalam acara kalau ada Walikota, red),” himbaunya.
Dalam hal disiplin, lanjutnya sama dengan menjalankan ibadah. “Misalnya. Kita umat Islam menunaikan solat bukan karena takut dengan mertua, tapi kita menunaikan itu karena kewajiban. Demikian juga halnya mengenai disiplin ini bukan karena Walikota,” ucapnya.
Menurut Walikota, dirinya sudah sering mengiatkan PNS di jajaran Pemkot Lubuklinggau agar disipilin. Akan tetapi tampaknya belum menunjukan hansil yang menggembirakan khususnya disaat Walikota tidak berada di Kota Lubuklinggau. Makadari itu, Pemkot Lubuklinggau akan menerapkan absensi finger scan (sidik jari). Tehnologi absensi sidik jari akan diterapkan Juli nanti. “Seluruh SKPD hingga ke kantor camat. Untuk kantor keluhan tahun ini belum, akan kita anggarkan tahun berikutnya,” paparnya.
Absensi sidik jari dinilai sangat efektif. Sebab pegawai tidak dapat berlaku curang dalam mengisi absensi karena tehnologi tersebut mencatat dengan jelas jam datang dan jam pulang pegawai. (09)
Kondisi tersebut terjadi bukan di sekretariat saja tapi hingga ke seluruh kantor SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di likungan Pemkot Lubuklinggau. Sehingga kondisi tersebut menjadi tanda, kalau suasana kantor sepi dapat dipastikan Walikota, Riduan tidak ada di Kota Lubuklinggau.
Demikian juga halnya dalam setiap acara Pemkot Lubuklinggau, kalau bukan Walikota yang hadir pejabat yang datang pasti sedikit sekali. Akan tetapi kalau Walikota datang acara pasti meriah karena banyak pejabat ikut hadir. Kondisi tersebut juga terjadi saat senam bersama di Stadion Mini Bukit Sulap, Kelurahan Kayu Ara, Kecamatan Lubuklinggau Barat I.
Makadari itu setelah senam, kemarin (Jumat, 10/6) seluruh perserta senam diinstruksikan baris per SKPD, kemudian melintas di depan Walikota. Hal itu dilakukan untuk mengetahui jumlah yang tidak hadir. Daftar nama pegawai yang tidak datang diserahkan kepada Walikota.
Walikota, Riduan, saat dikonfirmasi wartawan koran ini secara tersirat mengaku tahu PNS disiplin ketika ada Walikota. “Itulah yang sangat saya sesalkan. Seharusnya disiplin bukan kepada Pak Wali tapi kepada diri sendiri. Maka dari itu saya minta kepada kepala SKPD untuk menanamkan disiplin kepada bawahannya kerena displin itu bukan untuk saya akan tetapi untuk yang bersangkutan. Saat ini saya Walikota tidak lama lagi masa jabatan akan berakhir. Bukan begitu (disiplin karena ada Walikota) yang saya harapkan. Sebab PNS adalah abdi Negara dan abdi masyarakat, kita ini (PNS) digaji oleh pemerintah menggunakan uang rakyat,” katanya kepada koran ini didampingi Inspektur, Sofian Narta dan Kabag Humas dan Protokol, Ahmad Hasian Ritonga.
Riduan mengajak, PNS dilikungan Pemkot Lubuklinggau untuk membudayakan rasa malu. “Malu kalau tidak disiplin. Malu kalau bolos kerja. Malu kalau tidak memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Bukan malu dengan Riduan tapi kepada diri sendiri. Saya menghimbau kepada seluruh jajaran Pemkot Lubuklinggau apa pun kegiatan kalau di undang harus datang, jangan melihat siapa sosok yang hadir. Harus dihilangkan budaya itu (mau hadir dalam acara kalau ada Walikota, red),” himbaunya.
Dalam hal disiplin, lanjutnya sama dengan menjalankan ibadah. “Misalnya. Kita umat Islam menunaikan solat bukan karena takut dengan mertua, tapi kita menunaikan itu karena kewajiban. Demikian juga halnya mengenai disiplin ini bukan karena Walikota,” ucapnya.
Menurut Walikota, dirinya sudah sering mengiatkan PNS di jajaran Pemkot Lubuklinggau agar disipilin. Akan tetapi tampaknya belum menunjukan hansil yang menggembirakan khususnya disaat Walikota tidak berada di Kota Lubuklinggau. Makadari itu, Pemkot Lubuklinggau akan menerapkan absensi finger scan (sidik jari). Tehnologi absensi sidik jari akan diterapkan Juli nanti. “Seluruh SKPD hingga ke kantor camat. Untuk kantor keluhan tahun ini belum, akan kita anggarkan tahun berikutnya,” paparnya.
Absensi sidik jari dinilai sangat efektif. Sebab pegawai tidak dapat berlaku curang dalam mengisi absensi karena tehnologi tersebut mencatat dengan jelas jam datang dan jam pulang pegawai. (09)