Image Hosting

KFC Tidak Miliki Dokumen UKL-UPL

Senin, 21 Februari 2011

LUBUKLINGGAU-Ternyata rumah makan siap saji Kentucky Fried Chicken (KFC) beralamat di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Jawa Kanan, Kecamatan Lubuklinggau Timur II belum memiliki dokumen UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan. Akibatnya rumah makan siap saji tersebut terkesan mengabaikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Buktinya warga yang bermukim di sekitar rumah makan tersebut mengeluhkan bau dari saluran pembuangan limbah. Bahkan ketika berdiri di dekat bangunan tersebut tersebut terasa tercium bau busuk menyengat.   
Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Lubuklinggau, Johanes Sitepu mengakui KCF belum memilki dokumen UKL-UPL. “Iya, memang belum ada, baru akan dibuat. Sekarang mereka akan membuat UKL-UPL,” akunya kepada wartawan koran ini Jumat (18/2).
Untuk itu, kata Sitepu pihaknya sudah mengambil sample air limba dari rumah makan tersebut untuk dibawa ke Laboratorium Badan Likungan Hidup Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). “Akan tetapi terjadi kesalahan teknis dalam penyimpanan sample air sehingga pemeriksaan tidak bisa dilakukan. Media penyimpanan limbah tidak boleh menggunakan botol plastik, mesti menggunakan botol beling/kaca. Kalau menggunakan botol plastik hasilnya tidak akurat. Makadari itu dalam waktu dekat akan diambil lagi sample air limbahnya,” ungkap mantan camat Lubuklinggau Utara II ini.
Sitepu juga menduga IPAL rumah makan tersebut tidak berfungsi dengan baik. Kalau IPAL berfungsi dengan baik air akhir yang keluar dari IPAL tidak menimbulkan bau busuk. “Mungkin dulu IPALnya bagus, sekarang sudah tidak berfungsi dengan baik. Bisa saja rusak karena sudah lama,” ucapnya. 
Dihubungi terpisah, Manager KFC Kota Lubuklinggau, Riza Riyadi menjelaskan, IPAL berupa penyaringan limbah padat dan kemudian diolah menjadi limbah cair yang dialirkan ke saluran pembuangan air di Jalan Yos Sudarso. “Limbah padat berbentuk lemak kita saring di-gras trap kemudian limbah padat tersebut dikumpulkan ditempat sampah besoknya diambil oleh petugas Dinas Kebesihan dan Pertamanan (DKP) untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah,” jelasnya.
Ditanya soal masih adanya bau di sekitar lingkungan KFC ? Menurut Riza, bau  tersebut disebabkan adanya endapan limbah cair tersebut. “Iya, saya akui bau, akan tetapi bau tersebut diakibatkan adanya endapan limbah cair. Dulu disedot 2 kali tiap minggu oleh petugas DKP. Akan tetapi, sejak mesin tinja milik DKP rusak sehingga tidak pernah disedot sejak November 2010 lalu,” ungkapnya.
Lebih lanjut Manager asli Bukit Tinggi Sumatera Barat (Sumbar) ini menambahkan, untuk mengatasi persoalan tersebut karyawan melakukan gotong-royong setiap minggu. “Setiap minggu kita adakan gotong-royong untuk membersihkan limbah cair yang mengalir di saluran air,” tambahnya.
Riza juga tidak membantah kalau KFC belum memiliki dokumen UKL-UPL sebagai salah satu persyaratan perjanjian bagi pemarkarsa yang akan melaksanakan suatu usaha/kegiatan diberbagai sektor. “Kami belum memiliki dokumen UKL-UPL karena saat dibukanya KFC cabang Kota Lubuklinggau, Perda yang mengatur UKL-UPL belum terbit,” ungkapnya.
Riza menambahkan, sekarang KFC baru memproses pembuatan dokumen UKL-UPL melalui  Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Lubuklinggau. “KLH sudah mengambil sample air limbah. Kabarnya sekarang sudah dibawa ke BLH Sumsel dan kami masih menunggu hasilnya,” pungkasnya. (02/Mg01)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic
Image Hosting

Pak Luuuuuuuuuurrrr...!!!

Tivi Dewek
“Mekak kite laade tivi dewek lamulai tayang dan pacak noton bola,” Kate Mamad. “Name hetu mad, tivi dewek tu, awo musim bola” tanye Pak Lur.
“La tula we tipi wang kite kak ugek acara tv gok wang aseng tua,’ uji Mamad. “Wai la pakam nia man tu, pacak le kite kak noton tivi dewek men gek tu,” uji Pak Lur.
“Nah biaso’a wang mosem bola kak benyak nobar,’ uji Mamad. “ lah nobar le nga kak, ape nobar tu” uji Pak Lur.
“Lah nonton bareng, uji wang mekak tu” kate Mamad. “Ah col kade mad, nak gek nobar nia mun de tivi dewek noton dewek,’ kate Pak Lur. “Nah pi hare le mun col antena e, masih nak nobar le” kate Mamad.(*)

    ARSIP BERITA