Image Hosting

*Akan Diusulkan dalam APBD-Perubahan

LUBUKLINGGAU-Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Lubuklinggau akan mengundang pihak rekanan yang membangun trotoar di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Ulak Surung. Sebab, akibat kesalahan perencanaan mengakibatkan puluhan rumah warga kebanjiran.

Kabid PU Pengairan, Karmin menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bidang PU Bina Marga agar mengundang rekanan yang membangun trotoar itu. “Hasil pengamatan di lapangan, tampaknya drainase (siring,red) terlalu kecil. Seharusnya rehab siring terlebih dahulu baru membangun trotoar,” katanya ketika dihubungi wartawan koran ini melalui ponselnya, Senin (1/3).

Selain meninjau lokasi banjir di RT 05 Kelurahan Ulak Surung, dirinya juga melihat tanah longsor yang menyebabkan amblasnya bagian belakang rumah Effendi warga setempat. Terkait keinginan warga agar kawasan tersebut dibangun talud, kata dia, belum dapat diwujudkan dalam waktu dekat. “Sebab belum dianggarkan dalam APBD tahun 2010. Nanti akan diusulkan dalam APBD Perubahan 2010. Namun demikian usulan warga akan disampaikan kepada atasan,” jelasnya.

Lebih lanjut Karmin menjelaskan, talud yang perlu dibangun di kawasan itu pajangnya mencapai 100 meter, tinggi 7 hingga 9 meter. Karmin mengungkapkan, dirinya sudah sejak lama mengusulkan dalam anggaran membangun talud di kelurahan tersebut. Dan sejumlah daerah lain yang rawan longsor. “Saya sudah sering mengusulkan dalam anggaran, namun tidak terealisasi,” ungkapnya.

Sekedar mengingatkan, akibat tanah longsor di siring belakang rumah membuat dapur dan water closet (WC) milik Effendi (42), warga RT 02 Gang Kandis Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II amblas ke bawah. Bagian dapur juga bak kamar mandi yang terbuat dari semen jatuh ke saluran air yang kotor.

Peristiwa dialami keluarga Effendi terjadi Kamis (25/2) sekitar pukul 20.15 WIB, dan membuat masyarakat yang berada di sana menjadi heboh. Kemarin, bangunan dapur yang amblas itu dibiarkan saja di belakang rumah Effendi yang sekarang tak memiliki WC karena turut amblas ke saluran air.

Kepada koran ini, Mar, adik Effendi yang tinggal di rumah tersebut menjelaskan sebenarnya bagian belakang rumah mereka sudah lama retak-retak. Tapi mereka tidak menyangka bakal terjadi amblas seperti itu. “Kami mendengar suara keras yang berdentum pada malam hari, dan tak menyangka dapur itu amblas ke saluran air. Waktu kejadian memang hujan turun dengan derasnya hingga bagian dapur juga WC amblas ke bawah,’’ kata Mar di kediamannya, Jumat (26/2).

Ia hanya minta kepada Pemkot Lubuklinggau melalui dinas instansi terkait dapat memperhatikan saluran pembuangan air di belakang rumahnya, karena di sana tidak ada penahan (Bronjong) yang bisa saja sewaktu-waktu seluruh bagian rumah amblas ke saluran air. “Di saluran itu seluruh air pembuangan bermuara ke sana, kami takut seandainya nanti tanah di belakang rumah kami itu amblas lagi. Kami minta agar Pemkot memperhatikan nasib orang kecil yang tinggal di sini,” harap Mar yang menyebutkan Camat Lubuklinggau Utara II, Syaiful Effendi sudah datang ke lokasi amblasnya dapur milik mereka, kemarin.
Mereka hanya minta agar kejadian semacam ini tak dialami tetangga sebelah rumahnya. “Tetangga saya bagian dapur rumahnya juga hampir patah, dan ini sangat mengkhawatirkan sekali keadaannya jika benar-benar amblas,” kata Mar. (02)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic
Image Hosting

Pak Luuuuuuuuuurrrr...!!!

Tivi Dewek
“Mekak kite laade tivi dewek lamulai tayang dan pacak noton bola,” Kate Mamad. “Name hetu mad, tivi dewek tu, awo musim bola” tanye Pak Lur.
“La tula we tipi wang kite kak ugek acara tv gok wang aseng tua,’ uji Mamad. “Wai la pakam nia man tu, pacak le kite kak noton tivi dewek men gek tu,” uji Pak Lur.
“Nah biaso’a wang mosem bola kak benyak nobar,’ uji Mamad. “ lah nobar le nga kak, ape nobar tu” uji Pak Lur.
“Lah nonton bareng, uji wang mekak tu” kate Mamad. “Ah col kade mad, nak gek nobar nia mun de tivi dewek noton dewek,’ kate Pak Lur. “Nah pi hare le mun col antena e, masih nak nobar le” kate Mamad.(*)

    ARSIP BERITA