Image Hosting


 foto : m yasin/linggau pos
TTG : Walikota Lubuklinggau, Riduan Effendi memutar tehnologi untuk membuat minyak gorong dari tandan buah segar kepala sawit di Balai Kota Lubuklinggau, Kamis (15/4).

Jelang TTG Tingkat Sumsel 

LUBUKLINGGAU- Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Kelurahan (BPMPK) Kota Lubuklinggau gelar dua Teknologi Tepat Guna (TTG) buah karya putra Kota Lubuklinggau. Teknologi tersebut, yakni alat pembuat pakan ikan dari sampah organik dan teknologi untuk membuat minyak gorong dari tandan buah segar kelapa sawit. 
Dua teknologi ini dirancang oleh Erik. Teknologi tadi akan dipamerkan pada TTG 2010 tingkat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) di Kabupaten Musi Rawas (Mura), 20 April nanti. 
Erik mengatakan, pakan ikan dari sampah organik dibuat dengan menggunakan alat bioliston, proses kerjanya secara hidrolisis selama 1 hingga 4 minggu. Proses pembuatan pakan ikan ini dengan bantuan atau diakibatkan oleh micro organisme tanpa kontaminasi langsung dengan udara. Sifat fasis yang dihasilkan seperti agar-agar kemudian embrio tersebut dibiakan secara fotosintesis atau suatu proses bio kimia bersifat autotrof (dapat mensintesis makanan langsung). 
Spesifikasi teknologi untuk membuat minyak gorong dari tandan buah segar terdiri dari 13 bagian, diantaranya alat tabung perebusan, pipa steam, heather, tabung umpan penggiling, tabung xyclon proses, greet penyaringan, gret 14, abung rotary penyaring, dan tabung pemusiangan. Kemudian ada tiga motor penggerak dan tabung pemisah. 
Kepala BPMPK Kota Lubuklinggau, Zulkipliy Idris mengatakan, adapun tujuan TTG pakan ikan dari sampah organik, agar masyarakat bisa memanfaatkan sampah untuk salah satu solusi teknologi pakan ikan. Sasaran-nya diharapkan masyarakat bisa beternaik ikan skala home industri atau industri rumahan. 
Sedangkan tujuan teknologi pembuat minyak goreng dari tandan buah segar kelapa sawit, melalui alat sederhana mudah-mudahan masyarakat khususnya kelompok-kelompok yang terkoordinasi melalui Tim Penggerak PKK, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) akan termotivasi untuk membuat minyak goreng minimal untuk konsumsi sendiri atau mungkin skala home industri. “Mudah-mudahan kedua teknologi ini mendapat pengakuan dari masyarakat,” harapnya. 
Dalam kesempatan tersebut Walikota Lubuklinggau, Riduan Effendi, begitu antusias berkomunikasi dengan sang inovator menanyakan cara kerja teknologi tersebut. Dalam sambutannya walikota mengatakan, berbagai bidang kebutuhan akan sebuah teknologi yang tepat guna semakin diperlukan. Dengan adanya suatu hasil teknologi yang bisa mempermudah pekerjaan tentunya akan mempermudah berbagai macam kegiatan dan menjadi nilai tambah yang sangat menguntungkan. Sebuah teknologi yang dapat digunakan diberdayakan dan berhasil guna untuk mempermudah pelaksanaan tugas sehari-hari menjadi lebih mudah, murah dan sederhana. 
“Saya merasa bangga atas hasil kerja kita bersama yang telah mampu membuat suatu teknologi yang insyaallah akan sangat berguna bagi pemberdayaan masyarakat. Saya berharap agar hasil teknologi ini benar-benar dapat memberikan manfaat, berdaya guna, dan berhasil guna bagi masyarakat,” katanya.(02)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic
Image Hosting

Pak Luuuuuuuuuurrrr...!!!

Tivi Dewek
“Mekak kite laade tivi dewek lamulai tayang dan pacak noton bola,” Kate Mamad. “Name hetu mad, tivi dewek tu, awo musim bola” tanye Pak Lur.
“La tula we tipi wang kite kak ugek acara tv gok wang aseng tua,’ uji Mamad. “Wai la pakam nia man tu, pacak le kite kak noton tivi dewek men gek tu,” uji Pak Lur.
“Nah biaso’a wang mosem bola kak benyak nobar,’ uji Mamad. “ lah nobar le nga kak, ape nobar tu” uji Pak Lur.
“Lah nonton bareng, uji wang mekak tu” kate Mamad. “Ah col kade mad, nak gek nobar nia mun de tivi dewek noton dewek,’ kate Pak Lur. “Nah pi hare le mun col antena e, masih nak nobar le” kate Mamad.(*)

    ARSIP BERITA