Image Hosting

Banyak Lalat

LUBUKLINGGAU- Warga RT 02 Kelurahan Joyo Boyo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, resah. Sebab disekitar rumah mereka banyak lalat yang disebabkan adanya peternakan ayam dilingkungan mereka. 

Akibat keresahan tersebut puluhan warga mendatangi kediaman Ketua RT 02, M Isa Ansori. Warga meminta kepada ketua RT 02 agar menutup peternakan ayam milik Doni Chandra tersebut. 
Kepada wartawan koran ini Ketua RT 02, M Isa Ansori mengatakan, atas keluhan warga tersebut dirinya mengundang pemilik peternakan ayam ras untuk mengajak bermusyawarah terkait keluhan warga karena banyak lalat. “Pada dasarnya masyarakat mempersoalan karena banyak lalat, kalau soal bau tidak begitu menyengat. Untuk itu kami memperingatkan agar kegiatan peternakan tetap berjalan. Dan tuntutan masyarakat terakomodir yakni tidak ada lalat hingga bertebaran ke rumah warga,” katanya Rabu (12/5). 
Dia menambahkan, hasil dari musyawarah pemilk peternakan sanggup mengatasi lalat dengan cara meyemprot kandang dan dengan memasang alat pembasmi lalat. “Dia (petenak,red) mengaku baru mendapatkan formula baru cara membasmi lalat,” ucapnya. 
Alhasil lanjut dia, warga menerima dalam arti tetap mengizinkan aktifitas peternakan tersebut. “Namun jika dikemudian hari ternyata peternak tidak dapat mengatasi lalat seperti yang dijanjikan, masyarakat menuntut peternakan ditutup. Akan dilihat perkebangan selanjutnya,” paparnya. 

Menurut M Isa Ansori, peternakan ayam milik Dodi Chandra itu sudah lama beroperasi. “Sekitar empat tahun lalu. Namun selama ini tidak ada masalah. Maksudnya lalat tersebut tidak bertebaran hingga ke rumah warga. “Dulu lalat tidak sampai bertebaran ke rumah warga. Selama ini kandang rajin disemprot. Mungkin sekarang ini dia (peternak,red) lalai menyemprot,” terangnya sembari menyebutkan jarak terdakat antara lokasi peternakan dengan rumah warga sekitar 20 meter. “Sekitar 13 rumah yang paling dekat dengan kandang ayam itu,” sebutnya. 

Dodi Chandra mengaku, siapa mengatasi lalat. Sebanarnya masalah banyaknya lalat memang menjadi persoalan peternak ayam di Kota Lubuklinggau maupun Kabupaten Musi Rawas (Mura). “Namun demikian, saya baru menemukan formula untuk membasmi lalat. Isya Allah, lalat tidak banyak lagi dan tidak sampai bertebaran hingga ke rumah warga,” janjinya. 
Adapun formula dimaksud lanjut dia, Agita (semacam inteksida pembasmi lalat) dicampur gula merah. “Lalu formula tadi ditabur ke dalam wadah (mirip piring). Selanjutnya pring perangkap lalat ini disebarkan sekitar kandang. Lalat pasti akan mendekat ke piring perangkap. Selanjutnya lalat akan menempel didalam piring perangkap dan mati, sehingga tidak akan bertebaran ke rumah warga,” ungkapnya panjang lebar. 

Menurutnya, dia memiliki 350 buah piring perangkap lalat. “Piring ini cukup di latakan disekitar kandang. Disamping menggunakan fomula tadi, telur lalat juga diseprot racun, sehingga tidak sempat menjadi lalat dewasa. 

Dia mengaku, memiliki izin peternakan ayam. Disamping itu sebelum ia memulai usaha ternaknya meminta persetujuan warga secara tertulis. “Kalau tidak ada persetujuan warga saya juga tidak berani membuka usaha peternakan ini.(06)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic
Image Hosting

Pak Luuuuuuuuuurrrr...!!!

Tivi Dewek
“Mekak kite laade tivi dewek lamulai tayang dan pacak noton bola,” Kate Mamad. “Name hetu mad, tivi dewek tu, awo musim bola” tanye Pak Lur.
“La tula we tipi wang kite kak ugek acara tv gok wang aseng tua,’ uji Mamad. “Wai la pakam nia man tu, pacak le kite kak noton tivi dewek men gek tu,” uji Pak Lur.
“Nah biaso’a wang mosem bola kak benyak nobar,’ uji Mamad. “ lah nobar le nga kak, ape nobar tu” uji Pak Lur.
“Lah nonton bareng, uji wang mekak tu” kate Mamad. “Ah col kade mad, nak gek nobar nia mun de tivi dewek noton dewek,’ kate Pak Lur. “Nah pi hare le mun col antena e, masih nak nobar le” kate Mamad.(*)

    ARSIP BERITA