LUBUKLINGGAU- Sejumlah warga Kota Lubuklinggau mempertanyakan keseriusan petugas Sensus Penduduk (SP) 2010 dalam melakukan pendataan. Sebab sejumlah warga mengaku belum didata oleh petugas SP tapi rumahnya sudah ditempel stiker.
Ada juga yang mengngaku hanya ditanyai jumlah anggota keluarga saja. Pan (24) warga Kelurahan Megang, Kecamatan Lubuklinggau Utara II. Menurut dia, keluarganya sudah didata oleh petugas sensus Senin (3/5) lalu. Namun dia mengaku bingung kenapa hanya ditanya jumlah anggota keluarga yang menetap di rumahnya tidak ada pertanyaan lain. “Kabarnya ada 43 pertanyaan yang akan disodorkan oleh petugas SP. Tapi kenapa saya hanya ditanya jumlah anggota keluarga,” ucapnya.
Dia menambahkan, setelah petugas menyakan jumlah anggota keluarga selanjutnya petugas menempel stiker SP, lalu petugas SP pamitan pulang. “Saya sempat menyakan kepada petugas SP, kok hanya itu yang ditanya tidak ada pertanyaan lain. Jawab petugas SP kepada saya justru membingungkan, katanya iya hanya itu pertanyaannya,” ungkapnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Lubuklinggau, Helmi Tarmizi, saat dikonfirmasi wartawan koran mengatakan, dalam minggu pertama SP 2010 petugas melakukan listring.
“Maksudnya petugas SP menghitung jumlah rumah tangga yang ada di wilayah kerjanya. Saat listing ini petugas cukup menyakan nama kepala rumah tangga dan berapa anggota keluraganya yang menetap di rumah tersebut,” jelasnya kepada wartawan koran ini di Rumah Dinas (RD) Walikota Jalan Sukarno Hata, Kota Lubuklinggau, Selasa (4/5).
Kemudian, lanjut Helmi Tarmizi, pada minggu kedua hingga minggu ke empat baru melakukan pendataan secara detil. “Petugas SP melakukan pendataan dengan mewawancarai langsung kepala rumah tangga. Pertanyaannya tidak hanya menanyakan jumah anggota keluarga saja akan tetapi juga soal pendidikan, kesehatan dan sebagainya,” pungkasnya.(06)
0 komentar