Image Hosting

LUBUKLINGGAU- Pasca terbakarnya Gardu Induk PLN Kota Lubuklinggau di Kelurahan Petanang Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Sabtu (19/6) lalu, berdampak pada penjualan genset. Sebab, selama dua hari terakhir ini warga Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas (Mura) berburu genset.

“Tingkat penjualan naik, karena banyak warga yang khawatir padamnya listrik ini akan berlangsung lama, apalagi saat ini sedang berlangsung event piala dunia,” kata pemilik toko Sentral Petir Lubuklinggau, Senin (21/6).

Penjualan genset listrik kapasitas 1.000 watt paling diminati kalangan masyarakat, karena mudah diangkat dan harganya juga masih dibawah kisaran Rp 1 juta. Dimana genset kapasitas ini banyak digunakan untuk kalangan rumah tangga. Untuk rumah tangga dan perkantoran biasanya menggunakan genset kapasitas 5.000-10.000 watt.
Untuk genset 1.000 watt stok yang ada di tokonya 25 unit sudah habis terjual, dan yang masih tersisa hanya untuk kapasitas 5.000 watt ke atas.

Adanya pemadaman listrik dan moment piala dunia membuat harga jual genset mengalami kenaikan. Tidak sedikit warga di daerah ini yang mengeluhkan adanya kenaikan tersebut dan menilai pemilik toko memanfaatkan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar.

“Mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan keuntungan besar, padahal sebelum ada kejadian ini harga genset untuk kapasitas 1.000 watt buatan China dijual Rp 600 ribu hingga Rp 700 ribu per unitnya. Tapi sekarang malah naik hampir dua kali lipat hingga mencapai Rp 1 juta,” kata Effendi warga Kecamatan Lubuklinggau Timur II.
Untuk itu dia berharap pihak PLN setempat dapat melakukan perbaikan pasca terbakarnya Gardu Induk Petanang, sehingga tidak membuat masyarakat pengguna jasa PLN dirugikan.(07)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic
Image Hosting

Pak Luuuuuuuuuurrrr...!!!

Tivi Dewek
“Mekak kite laade tivi dewek lamulai tayang dan pacak noton bola,” Kate Mamad. “Name hetu mad, tivi dewek tu, awo musim bola” tanye Pak Lur.
“La tula we tipi wang kite kak ugek acara tv gok wang aseng tua,’ uji Mamad. “Wai la pakam nia man tu, pacak le kite kak noton tivi dewek men gek tu,” uji Pak Lur.
“Nah biaso’a wang mosem bola kak benyak nobar,’ uji Mamad. “ lah nobar le nga kak, ape nobar tu” uji Pak Lur.
“Lah nonton bareng, uji wang mekak tu” kate Mamad. “Ah col kade mad, nak gek nobar nia mun de tivi dewek noton dewek,’ kate Pak Lur. “Nah pi hare le mun col antena e, masih nak nobar le” kate Mamad.(*)

    ARSIP BERITA