Image Hosting

 
LUBUKLINGGAU- Setidaknya 10 persen rambu-rambu lalu lintas di Kota Lubuklinggau hilang. “Terhitung hingga Mei 2010 rambu-rambu hilang sekitar 10 persen,” demikian diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Lubuklinggau, Azhari Yuhan kepada wartwan koran ini, Senin (31/5). 

Menurut dia, rambu-rambu yang paling banyak hilang diantaranya yang ada di Jalan A Yani. “Contohnya baru-baru ini rambu-rambu larangan berbelok di depan Jalan Kenanga II raib dicuri orang,” ungkapnya. 

Azhari mengaku, tidak tahu persis pencurian rambu-rambu lalu lintas itu karena iseng akibat tidak suka ada tanda larangan atau untuk dijual. “Namun yang jelas rambu-rambu itu memiliki nilai ekonomis karena terbuat dari plat alumunium dan tiangnya besi. Beberapa tahun lalu harga satu rambu-rambu Rp 300 ribu. Nah kalu harga sekarang saya tidak tahu. Sebab tahun ini tidak ada pengadaan rambu-rambu,” papar bapak dari empat putra/putri, tiga diantaranya tugas di Polda Sumsel dan satu di Dinas Kesehatan (Dinkes). 

Menurut mantan pegawai Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Prabumulih, walaupun tahun ini Dishubkominfo tidak ada pengadaan rambu-rambu, pihaknya terus berupaya untuk melengkapi rambu-rambu di jalan. “Kami hanya memaksimalkan rambu-rambu yang ada.

Maksudnya beberapa rambu-rambu yang dirasa tidak efektif dipindahkan ke tempat lain. Ada juga beberapa diantara rambu-rambu yang dipasang baru-baru ini, stok yang ada di kantor,” ucapnya. 

Menurut dia, berdasrkan Undang-Undang (UU) No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas, barang siapa yang merusak rambu-rambu lalu lintas dikenakan denda Rp 50 juta atau kurangan 5 tahun penjara. “Kalau kedapatan merusak rambu-rambu. Apa lagi mencuri pasti merusak, bisa dijerat UU tersebut,” jelasnya.(06)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic
Image Hosting

Pak Luuuuuuuuuurrrr...!!!

Tivi Dewek
“Mekak kite laade tivi dewek lamulai tayang dan pacak noton bola,” Kate Mamad. “Name hetu mad, tivi dewek tu, awo musim bola” tanye Pak Lur.
“La tula we tipi wang kite kak ugek acara tv gok wang aseng tua,’ uji Mamad. “Wai la pakam nia man tu, pacak le kite kak noton tivi dewek men gek tu,” uji Pak Lur.
“Nah biaso’a wang mosem bola kak benyak nobar,’ uji Mamad. “ lah nobar le nga kak, ape nobar tu” uji Pak Lur.
“Lah nonton bareng, uji wang mekak tu” kate Mamad. “Ah col kade mad, nak gek nobar nia mun de tivi dewek noton dewek,’ kate Pak Lur. “Nah pi hare le mun col antena e, masih nak nobar le” kate Mamad.(*)

    ARSIP BERITA