Image Hosting

LUBUKLINGGAU- Pemkot Lubuklinggau melalui Kantor Ketahanan Pangan sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menanam tanaman jenis umbi-umbian. Tanaman tersebut diharapkan mampu mengganti ketergantungan terhadap kebutuhan karbohidrat dari beras.
“Satu orang membutuhkan sekitar 129 kg beras/tahun. Bayangkan saja berapa kg beras yang dibutuhkan warga Kota Lubuklinggau jika dikalkulasikan seluruhnya. Oleh sebab itu, kami menerapkan program percepatan penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal. Salah satunya, tanaman jenis umbi-umbian,” kata Gumala Murni, Kepala Ketahanan Pangan Kota Lubuklinggau.

Wanita berjilbab dan berkacamata ini mengaku sudah mengganggarkan dana sekitar R 200 juta untuk melaksanakan program itu sehingga dapat mengakar dan berjalan baik ditengah-tengah masyarakat. “Anggarannya sudah kami ajukan tinggal menungguh persetujuan saja. Bila tidak memungkinkan tahun ini, akan diajukan lagi pada tahun anggaran 2011,” katanya.
Selain umbi-umbian, Ketahanan Pangan bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kota Lubuklinggau terus memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya menanam tanaman jenis Gayong dan Jagung. “Kalau Gayong sudah banyak ditanam warga di Kelurahan Petanang, begitu juga dengan jagung. Diharapkan nantinya dapat mencukupi kebutuhan karbohidrat dan mengurangi ketergantungan terhadap beras,” pungkasnya.(06)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic
Image Hosting

Pak Luuuuuuuuuurrrr...!!!

Tivi Dewek
“Mekak kite laade tivi dewek lamulai tayang dan pacak noton bola,” Kate Mamad. “Name hetu mad, tivi dewek tu, awo musim bola” tanye Pak Lur.
“La tula we tipi wang kite kak ugek acara tv gok wang aseng tua,’ uji Mamad. “Wai la pakam nia man tu, pacak le kite kak noton tivi dewek men gek tu,” uji Pak Lur.
“Nah biaso’a wang mosem bola kak benyak nobar,’ uji Mamad. “ lah nobar le nga kak, ape nobar tu” uji Pak Lur.
“Lah nonton bareng, uji wang mekak tu” kate Mamad. “Ah col kade mad, nak gek nobar nia mun de tivi dewek noton dewek,’ kate Pak Lur. “Nah pi hare le mun col antena e, masih nak nobar le” kate Mamad.(*)

    ARSIP BERITA