Image Hosting

Pengangguran Mencapai 10.847 Orang

Sabtu, 02 Oktober 2010

LUBUKLINGGAU– Angka pengangguran di Kota Lubuklinggau cukup tinggi. Terbukti dari data dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) Lubuklinggau, jumlah pengangguran 2009 mencapai 10.847 orang atau 19,2 persen dari populasi penduduk 18.6056 jiwa.
Jumlah ini sendiri merupakan data kumulatif penduduk usia produktif memiliki kesempatan kerja, sejak Januari-Desember 2009 di kota berslogan “Sebiduk Semare”.
Angka pengangguran ini sedikit menurun dibanding tahun 2008 lalu dengan total pengangguran mencapai 11.118 jiwa. Terdiri dari 6.199 laki-laki, dan 4.919 perempuan. Jumlah pengangguran ini 13,49 persen dari jumlah populasi 183.581 jiwa.
“Selama 2009 lalu, pengangguran atau tuna karya belum ditempatkan terdiri dari 6.234 laki-laki dan 4.613 perempuan,” jelas Helmi Tarmizi, Kepala Badan Pusat Statistik melalui Wenny, Seksi Narwilis di kantor BPS Lubuklinggau, jalan Garuda, Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Jumat (1/10).
Helmi menambahkan masih banyak pengangguran di kota ini karena setiap tahun jumlah penduduk usia produktif bertambah. Hampir sebagian besar dari mereka mengharapkan bisa bekerja di perusahaan, baik swasta maupun lembaga pemerintahan. Namun, lowongan kerja yang tersedia masih sangat minim.
“Menurut saya pemicu banyaknya pengangguran ada sifat gengsi yang muncul dari dalam diri pencari kerja, terutama untuk sarjana-sarjana,” kata Helmi.
Ia menguraikan sebagian besar dari mereka ingin pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan yang didapatkan. Namun, tidak banyak pula dari mereka benar-benar memiliki kemampuan atau skill (Keterampilan) yang siap untuk diterapkan di dunia kerja. Akhirnya, banyak sarjana menunggu panggilan, tanpa ada inspirasi untuk membuka sendiri lapangan pekerjaan.
Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Kota Lubuklinggau, Mulyanto mengatakan sebagian besar para pencari kerja yang masuk dalam data pengangguran itu lulusan SMA dan SMK. Penyebab utama mereka menganggur antara lain ketatnya persaingan dunia kerja.
“Selain mengutamakan tenaga-tenaga yang berpengalaman, dunia kerja juga mengharapkan SDM yang berkualitas multi skill,” terangnya.
Mulyanto berharap bagi warga Kota Lubuklinggau maupun warga pendatang yang ingin mencari kerja supaya sedikitnya mempunyai keterampilan komputer, bahasa Inggris maupun Mandarin.
Lantas bagaimana mengurangi angka pengangguran? Mulyanto mengatakan pihaknya melalui Balai Latihan Kerja (BLK) berupaya memberi pelatihan keterampilan kepada calon tenaga kerja yang mendaftar di Disnaker. “Tapi itu tentu harus dilihat dulu kebutuhan perusahaan seperti apa. Kita akan memberi pelatihan kepada mereka agar segera mendapat pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan yang diperlukan,” terang Mulyanto.(Mg03)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic
Image Hosting

Pak Luuuuuuuuuurrrr...!!!

Tivi Dewek
“Mekak kite laade tivi dewek lamulai tayang dan pacak noton bola,” Kate Mamad. “Name hetu mad, tivi dewek tu, awo musim bola” tanye Pak Lur.
“La tula we tipi wang kite kak ugek acara tv gok wang aseng tua,’ uji Mamad. “Wai la pakam nia man tu, pacak le kite kak noton tivi dewek men gek tu,” uji Pak Lur.
“Nah biaso’a wang mosem bola kak benyak nobar,’ uji Mamad. “ lah nobar le nga kak, ape nobar tu” uji Pak Lur.
“Lah nonton bareng, uji wang mekak tu” kate Mamad. “Ah col kade mad, nak gek nobar nia mun de tivi dewek noton dewek,’ kate Pak Lur. “Nah pi hare le mun col antena e, masih nak nobar le” kate Mamad.(*)

    ARSIP BERITA