Image Hosting


Foto : Nurholis/Linggau Pos
DITUTUP : Penerbangan Lubuklinggau-Palembang bulan depan ditutup. Tampak suasana keberangkatan di Bandara Silampari. Foto Diabadikan Jumat (28/1).

LUBUKLINGGAU- Awal Februari Penerbangan tujuan Lubuklinggau Palembang menggunakan Pesawat Manunggal Air Boing 146-100 distop sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Informasi tersebut diungkapkan oleh Distrik Manager Fly Komala Lubuklinggau, Hartanto kepada wartawan koran ini di Bandara Silampari, Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Jumat (28/1).
Ia menambahkan stopnya penerbangan dikarenakan target pendapatan Fly Komala tidak tercapai. “Dalam 1 hari masyarakat yang berangkat ke Kota Palembang hanya 40 orang, mereka hanya mengisi harga promo kita Rp 150 ribu. Akan tetapi yang harganya Rp 250 ribu dan Rp 400 ribu tidak terisi maksimal hanya 20 orang,” jelasnya.
Hartanto menambahkan selain penerbangan tujuan Lubuklinggau–Palembang atau sebaliknya, penerbangan Lubuklinggau ke Bandar Lampung juga distop sementara. ”Penerbangan ke Lampung juga distop dikarenakan animo masyarakat kecil,” ucapnya.
Ditanya mengenai penerbangan Lubuklinggau ke Jakarta atau sebaliknya, penerbangan tersebut masih berjalan karena ada subsidi dari Pemkab Musi Rawas (Mura). “Penerbangan Linggau-Jakarta masih tetap berjalan karena ada kerjasama dengan Pemkab Mura. Apabila ada subsidi juga untuk penerbangan Linggau -Palembang saya pastikan kegiatan penerbangan tetap berjalan,” katanya.
Ia menjelaskan biaya yang dikeluarkan apabila tidak disubsidi tersebut cukup besar. “Kita biaya full untuk pinjam pesawat, pilot, perlengkapan lainnya dan biaya perawatan. Melihat animo masyarakat hanya beli tiket promo saja, sangatlah merugi, karena murni Fly Komala yang menanggung keseluruhan biaya tersebut,” jelasnya.
Ditempat lain, Kepala UPTD Dispenda Sumsel Kota Lubuklinggau, Rizal Effendi yang biasa menggunakan penerbangan Lubuklinggau-Palembang mengharapkan penerbangan tersebut jangan distop. “Penerbangan Lubuklinggau-Palembang mohon jangan distop karena sangat membantu pegawai seperti saya yang sering perjalanan dinas ke Palembang,” pintanya.
Ia menambahkan apabila penerbangan tersebut distop dengan alasan merugi maka harga tiket promo dihapus saja. “Tiket promo dihapus, kenaikan tiket pesawat Lubuklinggau–Palembang Rp 250 ribu atau Rp 300 ribu, saya kira itu tidak memberatkan,” ucapnya.
Sama halnya dengan Rizal Effendi, Afri Sumanjaya mengharapkan penerbangan Lubuklinggau –Palembang tetap berjalan. ”Mungkin kurang promo saja dari pihak Fly Komala jadi animo masyarakat masih kurang,” katanya.
Afri menambahkan penerbangan jurusan Lubuklinggau–Palembang sama halnya dengan penerbangan Muko–Muko ke Kota Bengkulu tetapi itu terus berjalan. ”Walaupun tidak disubsidi penerbangan Muko-Muko ke Kota Bengkulu tetap berjalan. Saya kira penerbangan Lubuklinggau–Palembang bisa seperti itu, apalagi Kota Lubuklinggau kota transit sementara Kota Palembang ibukota Sumsel saya kira banyak masyarakat yang mau naik pesawat walaupun harga lebih mahal dari harga promo,” harapnya. (Mg01)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic
Image Hosting

Pak Luuuuuuuuuurrrr...!!!

Tivi Dewek
“Mekak kite laade tivi dewek lamulai tayang dan pacak noton bola,” Kate Mamad. “Name hetu mad, tivi dewek tu, awo musim bola” tanye Pak Lur.
“La tula we tipi wang kite kak ugek acara tv gok wang aseng tua,’ uji Mamad. “Wai la pakam nia man tu, pacak le kite kak noton tivi dewek men gek tu,” uji Pak Lur.
“Nah biaso’a wang mosem bola kak benyak nobar,’ uji Mamad. “ lah nobar le nga kak, ape nobar tu” uji Pak Lur.
“Lah nonton bareng, uji wang mekak tu” kate Mamad. “Ah col kade mad, nak gek nobar nia mun de tivi dewek noton dewek,’ kate Pak Lur. “Nah pi hare le mun col antena e, masih nak nobar le” kate Mamad.(*)

    ARSIP BERITA