Image Hosting

LUBUKLINGGAU-Program kesehatan gratis Sumsel Semesta sangat terasa manfaatnya bagi masyarakat. Buktinya, sepanjang 2009, setidaknya ada 71 warga Kota Lubuklinggau dirujuk ke rumah sakit (RS) Palembang melalui program tersebut.

“Dari 71 warga yang dirujuk ke RS Pelambang, enam orang diantaranya dirawat secara intensif di RS Jiwa,” demikian diungkapkan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lubuklinggau, Eddy Chandra melalui Kasubid Bina Pemberdayaan Masyarakat, Syakiman kepada wartawan koran ini di kantornya, Senin (18/1).

Menurut dia, program kesehatan gratis Sumsel Semesta bukan hanya untuk warga tidak mampu. “Warga yang mampu pun boleh menikmati manfaat program tersebut. Namun, kalau dirawat di RS tetap di kelas III. Kalau mau di kelas III orang mampu boleh memanfaatkan kesehatan gratis ini, asalkan dengan catatan tidak menjadi atau sedang dalam menggunakan Askes lainnya. Sebab, tujuan utama program ini untuk mengkafer warga yang tidak menjadi peserta Askes maupun Jamkesmas dulu disebut Askeskin dari pemerintah pusat. Demikian juga soal obat harus memakai obat yang sudah ditentukan,” urainya.

Menurut dia, antusiasme warga begitu besar terhadap program yang dicanangkan pemerintah. Namun, masih banyak pula warga yang belum mengerti aturannya. Maksudnya, warga yang akan memanfaatkan program itu wajib membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) dalam wilayah Provinsi Sumsel.

Dia menambahkan, program kesehatan gratis hanya menanggung biaya pengobatan, seperti biaya dokter dan obat-obatan. Sedangkan biaya makan dan minum bagi keluarga pasien tidak ditanggung pemerintah. Demikian juga ongkos keberangkatan pasien dari rumah ke RS. “Jika pasien dirujuk ke Palembang, biaya transportasi dari Lubuklinggau ke Palembang ditanggung sendiri,”jelasnya.

Menurut dia, pihaknya sudah merencanakan untuk menganggarkan biaya transportasi pasien rujukan. Misalnya, pasien dari Kota Lubuklinggau harus dirujuk ke Palembang, jadi biaya ambulance untuk membawa pasien itu ke Palembang dibiayai pemerintah. “Kami berfikir bagaimana kalau orang benar-benar tidak mampu tentunya akan kesulitan untuk biaya membayar ambulance. Kedepan perlu diusulkan, namun untuk 2010 ini belum diprogramkan. Kemungkinan akan diusulkan tahun depan,” urainya. (02)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic
Image Hosting

Pak Luuuuuuuuuurrrr...!!!

Tivi Dewek
“Mekak kite laade tivi dewek lamulai tayang dan pacak noton bola,” Kate Mamad. “Name hetu mad, tivi dewek tu, awo musim bola” tanye Pak Lur.
“La tula we tipi wang kite kak ugek acara tv gok wang aseng tua,’ uji Mamad. “Wai la pakam nia man tu, pacak le kite kak noton tivi dewek men gek tu,” uji Pak Lur.
“Nah biaso’a wang mosem bola kak benyak nobar,’ uji Mamad. “ lah nobar le nga kak, ape nobar tu” uji Pak Lur.
“Lah nonton bareng, uji wang mekak tu” kate Mamad. “Ah col kade mad, nak gek nobar nia mun de tivi dewek noton dewek,’ kate Pak Lur. “Nah pi hare le mun col antena e, masih nak nobar le” kate Mamad.(*)

    ARSIP BERITA