Image Hosting

Terhalang Oleh Tiga Warga
LUBUKLINGGAU- Pemasangan jaringan listrik Jalan Kenanga II-Siring Agung terancam batal. Sebab, terkendala lahan milik tiga warga yang tidak mengizinkan tanahnya dipasang tiang atau dilalui jaringan listrik.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun wartawan koran ini di lapangan menyebutkan, tanah yang tidak diizinkan oleh pemiliknya itu tepatnya di Kelurahan Batu Urip. Lahan kebun karet tersebut terletak tidak jauh dari Pospol dan kantor Camat Lubuklinggau Utara II.
Kabarnya tiga warga itu tidak mengizinkan karena meminta ganti rugi. Ironisnya, salah seorang warga yang meminta ganti rugi itu merupakan aparatur negara. Dan salah seorang diantaranya lagi mantan orang penting di Kota Lubuklinggau.
Sumber koran ini meminta namanya tidak ditulis, mengaku kecewa atas prilaku tiga warga tersebut. “Sebab gara-gara segelintir orang dapat menggagalkan proyek pemasangan jaringan listrik. Kami sudah lama menantikan adanya jaringan listrik. Bagaimana kami bisa bekerja profesional untuk menyidik tersangka, menyalakan komputer saja tidak bisa karena belum ada listrik. Pakai genzet tidak efektif karena tidak stabil. Sangat terasa kalau piket malam,” ungkapnya.
Menurut dia, sebagai orang pemerintahan seharusnya memberi contoh yang terbaik kepada masyarakat umum. Masyarakat bisa mengizinkan, bahkan rela memotong pohon karet miliknya kalau pemasangan jaringan listrik tersebut benar-benar dilaksanakan. Sekarang justru terbalik, orang pemerintahan justru tidak mengizinkan.
“Menurut saya prilaku tiga orang ini sama halnya dengan menghambat pembangunan. Betapa tidak, beberapa tahun lalu proyek pemasangan jaringan listrik di Jalan Kenanga II-Siring Agung sudah dianggarkan Pemkot Lubuklinggau, akan tetapi dibatalkan karena terkendala oleh tiga orang tadi. Sekarang mereka lagi yang menghambat,” ungkapnya.
Asisten II Setda Kota Lubuklinggau, Hermansyah Unip, membenarkan informasi tersebut. Untuk itu pihaknya akan mengundang tiga warga tadi ke Pemkot Lubuklinggau, Selasa (6/4).
“Sebab pembahasan di tingkat kecamatan tidak membuahkan hasil. Maka dari itu Pemkot mengambil alih menyelesaikannya. Akan ditanyakan dulu apa persoalannya sehingga tidak mengizinkan,” kata Asisten yang membidangi Pembangunan kepada wartawan koran ini di Kantor Walikota Lubuklinggau Jalan Garuda, Kelurahan Kayu Ara Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kamis (1/4).
Menurut asisten, berdasarkan laporan yang diterima dirinya tiga warga yang menolak tadi meminta ganti rugi. “Kegiatan pesangan jaringan listrik tidak ada dana pembebasan lahan. Tidak ada pos untuk ganti rugi termasuk ganti rugi tanam tumbuh,” ucap Harmasyah Unip.
Asisten berharap tiga warga tersebut merelakan tanahnya untuk dipasang tiang listrik. Dan mengikhlaskan memotong tanam tumbuh yang terkena jaringan listrik. “Saya berharap keikhlasannya. Tanpa dukungan masyarakat program pemerintah tidak dapat terwujud,” harapnya.
Namun demikian masyarakat yang mendambakan listrik jangan pesimis dulu. Sebab, Asisten II menjamin proyek pemasangan jaringan listrik Kenanga II-Siring Agung tetap dilaksanakan tahun ini. “Harus dilaksanakan, apalagi proyek ini salah satu Proyek Multi Year,” janjinya.
Asisten II menambahkan, kalau tidak ada jaringan listrik maka pembangunan di kawasan itu akan terhambat. Apalagi di sana terdapat kantor Camat dan Pospol Kecamatan Lubuklinggau Utara II.
“Bagaimana teknisnya nanti, pemasangan jaringan listrik di kawasan itu tetap dilaksanakan tahun ini. Beberapa tahun lalu, pemasangan jaringan listrik di kawasan itu pernah dibatalkan. Untuk kali ini jangan sampai terjadi seperti itu. Kalau tidak dilaksanakan masyarakat akan marah. Saya yakin lebih banyak warga yang mendukung dari pada yang menolak,” tegasnya.(02)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic
Image Hosting

Pak Luuuuuuuuuurrrr...!!!

Tivi Dewek
“Mekak kite laade tivi dewek lamulai tayang dan pacak noton bola,” Kate Mamad. “Name hetu mad, tivi dewek tu, awo musim bola” tanye Pak Lur.
“La tula we tipi wang kite kak ugek acara tv gok wang aseng tua,’ uji Mamad. “Wai la pakam nia man tu, pacak le kite kak noton tivi dewek men gek tu,” uji Pak Lur.
“Nah biaso’a wang mosem bola kak benyak nobar,’ uji Mamad. “ lah nobar le nga kak, ape nobar tu” uji Pak Lur.
“Lah nonton bareng, uji wang mekak tu” kate Mamad. “Ah col kade mad, nak gek nobar nia mun de tivi dewek noton dewek,’ kate Pak Lur. “Nah pi hare le mun col antena e, masih nak nobar le” kate Mamad.(*)

    ARSIP BERITA