LUBUKLINGGAU- Tingkat kebocoran air PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau menurun dari 53 persen pada akhir tahun lalu, kini menjadi 48 persen. Dengan demikian tingkat kebocoran sudah menurun lima persen. Kebocoran tersebut dihitung berdasarkan hasil produksi 500 meter kubik perbulan.
Informasi tersebut seperti diungkapkan, Suparman, Direktur Utama PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau kepada wartawan saat menghadiri rapat paripurna DPRD dengan anggenda pendapat akhir faksi dewan terhadap nota keuangan dan rancangan perubahan APBD 2010 di Gedung DPRD Kota Lubuklinggau, Kamis (16/9).
Menurut Surparman, ada dua faktor kebocoran air PDAM yakni faktor teknis dan non teknis. Faktor teknis terdiridari bocornya pipa distribusi atau pipa induk. Sedangkan non teknis seperti rusaknya water meter dan sambungan ilegal.
Suparman, tidak menyebutkan persentase yang paling tinggi tingkat kebocorannya disebabkan factor teknis atau non teknis. Sebab berdasarkan data yang dimilikinya pihaknya tidak menemukan pencurian yang dilakukan secara sengaja oleh masyarakat. “Yang kami temukan kebanyakan pencurian air yang tidak sengaja, misalnya ada pipa PDAM bocor. Kemudian masyarakat memanfaatkannya dengan mengambil air dari pipa yang bocor tersebut. Disamping itu, juga ditemukan pelanggan yang stop sementara. Kemudian mereka menyambung sendiri pipa yang putus petugas PDAM,” ungkapnya.(06)
0 komentar