Image Hosting

YLKI : Keselamatan Konsumen Diabaikan

Sabtu, 02 Oktober 2010

Terkait Tidak Tersedianya Alat Pemadam Kebakaran

LUBUKLINGGAU- Belum diterapkan secara maksimal pemeriksaan alat pemadam kebakaran di Kota Lubuklinggau menjadi perhatian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) cabang Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas (Mura).
“Hampir seluruh gedung bertingkat seperti hotel, cafe, karaoke, pusat perbelanjaan dan sebagainya yang ada di Kota Lubuklinggau tidak dilengkapi hydrant dan tangga darurat. Dengan tidak tersedianya peralatan tersebut pengusaha mengabaikan keselamatan konsumen,”demikian dikatakan Hasran Akwa, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) cabang Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas (Mura), Hasran Akwa kepada wartawan koran ini Jumat (1/10).
Pengusaha hotel, caffe, karaoke, rumah makan dan sebagainya harus memasang hydrant. “Bukan hanya ada di satu titik ruangan saja, akan tetapi pipa hydrant harus tersambung ke seluruh ruangan yang ada. Dengan tersangbungnya pipa hydrant ke seluruh ruangan yang ada di hotel atau room karaoke. Sehingga jika terjadi percikan api di salah satu ruangan maka secara otomatis gelas hidrant yang ada akan pecah dan langsung menyemburkan air. Dengan demikian dapat mencegah meluasnya kebakaran. “Kemudian kalau tidak ada tangga darurat bagaimana pengujung akan menyelamatkan diri,” ucapnya nada bertanya.
Menurut Hasran, perkebangan usaha di Kota Lubuklinggau cukup pesat. “Sudah sepantasnya diterapkan. Maksudnya gedung-getung bertingkat tersebut wajib menyediakan hydrant dan tangga darurat. Pemkot Lubuklinggau melalui SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang membidangi sudah sepantasnya menekankan kepada pengusaha untuk menyedikan hydrant. Dan tangga darurat khususnya gedung bertingkat. Bila perlu lakukan Inpeksi Mendadak (Sidak) dengan libatkan pihak Kepolisian sebab persoalan ini menyangkut keselamatan konsumen. Apalagi mengenai pemeriksaan alat pemadam kebakaran sudah ada Perda-nya yakni Perda No.18 tahun 2006. “Kalau tidak menyediakan peralatan tersebut artinya menyalahi. Tunggu apa lagi segera terapkan,” pintanya.
Dihubungi secara terpisah, Walikota Lubuklinggau, H Riduan Effendi saat dikonfirmasi wartawan koran ini tidak menyampik gedung-gedung di Kota Lubuklinggau tidak dilengkapi hydrant dan tangga darurat. Menurut Walikota, pihaknya saat ini mulai melakukan sosialisasi. “Minimal mereka menyiapkan racun api yang sesuai standar. “Untuk gedung-gedung yang baru didirikan kita wajibkan menyediakan hydrant dan tangga darurat. Bukan hanya hydran saja akan tetapi juga wajib memasang CCTV,” jelasnya kepada wartawan koran ini setelah upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila di stadion Mini Bukit Sulap Kelurahan Kayu Ara, Kecamatan Lubuklinggau Barat I.
Walikota mengungkapkan, terkait mulai diterapkannya kentuan tersebut beberapa hari lalu dirinya menunda Izin Mendirikan Bangunan (IMB) salah satu bank karena tidak melengkapi fasilitas keamanan tersebut. “Beberapa hari lalu, saya menyetop untuk izin bank,” ungkapnya sembari mengingat-ingat nama bank dimaksud. “Saya lupa namanya. Tapi ada itu, saya tunda izinnya,” ucap Riduan.
Walikota menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan membentuk tim untuk melakukan pemeriksaan alat pemadam kebakaran dan falitas keamanan lainyanya. “Nanti akan kita lakukan Sidak,” ungkapnya.
Walikota menghimbau kepada pengusaha hotel, bank, rumah makan, pusat perbelanjaan, mini market, cafe, karaoke dan sebagainya agar menyediakan alat pemadam kebakaran, seperti hydrant, tangga darurat. Paling tidak harus menyediakan racun api. “Disamping itu, juga saya harapkan juga harus menyiapkan peralatan keamanan lainya seperti CCTV. Disamping itu seandainya ada yang menggunakan escalator, agar selalu dilakukan perawatan secara berkala. Jangan sampai seperti yang terjadi di Surabaya,” harapnya.(06)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic
Image Hosting

Pak Luuuuuuuuuurrrr...!!!

Tivi Dewek
“Mekak kite laade tivi dewek lamulai tayang dan pacak noton bola,” Kate Mamad. “Name hetu mad, tivi dewek tu, awo musim bola” tanye Pak Lur.
“La tula we tipi wang kite kak ugek acara tv gok wang aseng tua,’ uji Mamad. “Wai la pakam nia man tu, pacak le kite kak noton tivi dewek men gek tu,” uji Pak Lur.
“Nah biaso’a wang mosem bola kak benyak nobar,’ uji Mamad. “ lah nobar le nga kak, ape nobar tu” uji Pak Lur.
“Lah nonton bareng, uji wang mekak tu” kate Mamad. “Ah col kade mad, nak gek nobar nia mun de tivi dewek noton dewek,’ kate Pak Lur. “Nah pi hare le mun col antena e, masih nak nobar le” kate Mamad.(*)

    ARSIP BERITA