F-Ist
PERBAIKI : Sejumlah pekerja Sedang memperbaiki jembatan gantung Kelurahan Taba Pingin (belakang). Herman Sawiran sedang menunjukan bagian jembatan yang sudah di perbaiki (depan).
LUBUKLINGGAU-Jembatan gantung Kelurahan Taba Pingin, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II diperbaiki. Pantauan wartawan koran ini di lokasi kayu pengaman jembatan yang patah sudah diganti.
Demkian juga lantainya yang sudah lapuk juga diganti. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Lubuklinggau, Bambang Hermanto melalui staf Bina Marga, Halik Maulana mengatakan, perbaikan untuk antisipasi, agar masyarakat yang melintas di jembatan lebih aman. “Jembatan ini sering dilalui warga menggunakan sepeda motor. Agar lebih aman kita perbaiki beberapa bagian kayu yang sudah lapuk,” katanya saat ditemui sedang mengawasi pengerjaan perbaikan jembatan yang menghubungkan Kelurahan Taba Pingin, Kelurahan Moneng Sepati dengan Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Jumat (21/1).
Ditanya soal kekuatan bangunan jembatan tersebut, Halik Maulana mengutarakan paling lama jembatan tersebut bertahan 1 tahun ke depan. “Antisipasinya, kelurahan setempat mengajukan usulan perbaikan jembatan gantung melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang),” jelasnya.
Dengan telah diperbaikinya jembatan tersebut, Ketua LSM Sumpah Undang-Undang (SUU) Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas (Mura), Herman Sawiran memberikan apresiasi kepada DPU Kota Lubuklinggau. “Saya ucapkan terima kasih kepada PU dan Pemkot Lubuklinggau seperti inilah yang diinginkan public, cepat tanggap dan tidak bertele-tele,” katanya.
Belum Ada Penduduk Jalan Sudah Dihotmix
Namun demikian Herman Sawiran mengkritisi soal perencanaan pembangunan infrastruktur di Kota Lubuklinggau, khususnya soal pembangunan jalan. Program pembangunan skala prioritas yang selalu didengung-dengungkan pejabat Pemkot Lubuklinggau tapaknya tidak tepat.
Buktinya Gang Apel di Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur I belum dibangun. Padahal gang tersebut sering kebanjiran air dari limpasan saluran air di Jalan Yos Sudarso tidak berfungsi secara maksimal. Dengan alasan gang tersebut jalan buntu dan hanya ada 15 Kepala Keluarga (KK) sehingga pembangunan jalan tersebut belum menjadi skala prioritas.
“Sementara itu berdasarkan temuan saya di lapangan ada jalan buntu dan belum ada penduduk tapi jalannya sudah dihotmix. Jalan itu berada di Kelurahan Siring Agung tepatnya di dekat jalan poros Siring Agung yang baru dibangun. Menurut saya pengaspalan jalan tersebut belum perlu karena akses kemana jalan tersebut. Kalau untuk memperlancar mobilitas petani disana tidak ada perkebunan,” ucapnya sembari menunjukan lokasi jalan tersebut.
Herman berharap Pemkot Lubuklinggau dalam melakukan pembangunan jangan diskriminasi. “Lakukan pembangunn secara merata, jangan sampai ada kelurahan yang berlebihan dibangun sedangkan satu sisi kelurahan lain tidak kebagian pembangunan, kalau tidak mau dikatakan diskriminasi,” harapnya. (Mg01/02)
0 komentar