LUBUKLINGGAU-Oktober nanti Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan (DTPPK) Kota Lubuklinggau akan membagikan 50 ribu bibit karet program peremajaan kabun karet rakyat. Bibit karet tersebut untuk peremajaan 100 hektar are (ha).
Informasi tersebut diungkapkan oleh Kepala DTPP, M Rusdan Nusli, melalui Kabid Perkebunan dan Kehutanan, Abubakar, kepada wartawan koran ini di ruang kerjanya, Senin (24/1).
Ia menambahkan, kebun karet rakyat yang tidak produktif lagi lebih kurang 2.000 ha. “Dengan adanya program peremajaan kebun karet tahun ini luas kebun karet yang tidak produktif akan berkurang 100 ha,” ucapnya.
Pembagian bibit karet tersebut dibagikan pada akhir Oktober karena sesuai kondisi cuaca. “Pada bulan Oktober turun hujan. Pembagian bibit karet akhir oktober 2011 satu paket dengan pupuk dan herbisida,” ungkapnya.
Ditanya soal pengajuan untuk mendapatkan program peremajaan gratis tersebut, Abu Bakar menjelaskan setiap masyarakat berhak mengajukan proposal pengajuannya memalui kelurahan setempat. Kemudian lurah meneruskannya ke kecamatan, kecamatan meneruskan ke DTPPK. Selanjutnya DTPPK akan turun kelokasi lahan yang akan ditanami.
Ia menjelaskan, program tersebut nantinya akan dibagi per kepala keluarga 500 batang bibit karet. Pembagiannya akan dibagi 8 kecamatan sebagai peremajaan pemerajaan karet. “Sudah ada 4 kecamatan yang mengajukan proposal yaitu Lubuklinggau Selatan I, Lubuklinggau Barat I, Lubuklinggau Utara I, Lubuklinggau Timur I. Namun demikian akan kita cek terlebih dahulu layak atau tidaknya mendapatkan bibit karet gratis tersebut,” jelasnya.
Abu bakar menambahkan, tujuan program peremajaan karet yang sudah dimulai semenjak 1986 tersebut bertujuan untuk peremajaan karet yang sudah tidak produktif lagi, meningkatkan ekonomi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat.
Menurut Abu Bakar, bibit pohon karet yang baru ditanam 0 tahun hingga 3 tahun pertama bisa tumpang sari dengan padi gogo. Untuk itu ia menganjurkan kepada petani karet setelah kebun diremajakan sembari menungguh pohon karet belum menghasilkan getah ditumpang sari dengan padi gogo. “Penanaman dengan tumpang sari tujuannya tentu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” pungkasnya. (Mg01)
Informasi tersebut diungkapkan oleh Kepala DTPP, M Rusdan Nusli, melalui Kabid Perkebunan dan Kehutanan, Abubakar, kepada wartawan koran ini di ruang kerjanya, Senin (24/1).
Ia menambahkan, kebun karet rakyat yang tidak produktif lagi lebih kurang 2.000 ha. “Dengan adanya program peremajaan kebun karet tahun ini luas kebun karet yang tidak produktif akan berkurang 100 ha,” ucapnya.
Pembagian bibit karet tersebut dibagikan pada akhir Oktober karena sesuai kondisi cuaca. “Pada bulan Oktober turun hujan. Pembagian bibit karet akhir oktober 2011 satu paket dengan pupuk dan herbisida,” ungkapnya.
Ditanya soal pengajuan untuk mendapatkan program peremajaan gratis tersebut, Abu Bakar menjelaskan setiap masyarakat berhak mengajukan proposal pengajuannya memalui kelurahan setempat. Kemudian lurah meneruskannya ke kecamatan, kecamatan meneruskan ke DTPPK. Selanjutnya DTPPK akan turun kelokasi lahan yang akan ditanami.
Ia menjelaskan, program tersebut nantinya akan dibagi per kepala keluarga 500 batang bibit karet. Pembagiannya akan dibagi 8 kecamatan sebagai peremajaan pemerajaan karet. “Sudah ada 4 kecamatan yang mengajukan proposal yaitu Lubuklinggau Selatan I, Lubuklinggau Barat I, Lubuklinggau Utara I, Lubuklinggau Timur I. Namun demikian akan kita cek terlebih dahulu layak atau tidaknya mendapatkan bibit karet gratis tersebut,” jelasnya.
Abu bakar menambahkan, tujuan program peremajaan karet yang sudah dimulai semenjak 1986 tersebut bertujuan untuk peremajaan karet yang sudah tidak produktif lagi, meningkatkan ekonomi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat.
Menurut Abu Bakar, bibit pohon karet yang baru ditanam 0 tahun hingga 3 tahun pertama bisa tumpang sari dengan padi gogo. Untuk itu ia menganjurkan kepada petani karet setelah kebun diremajakan sembari menungguh pohon karet belum menghasilkan getah ditumpang sari dengan padi gogo. “Penanaman dengan tumpang sari tujuannya tentu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” pungkasnya. (Mg01)
0 komentar