LUBUKLINGGAU- Letak strategis Kota Lubuklinggau sebagai wilayah perlintasan dan perdagangan menjadi daya tarik tersendiri bagi gelandangan dan pengemis (Gepeng). Mereka pada umumnya para pendatang yang hanya sekadar singgah atau mencari makan di Kota Lubuklinggau.
“Catatan kami tahun lalu sedikitnya 5 orang Gepeng kami kembalikan kedaerahnya masing-masing setiap bulannya. Jumlah mereka pun akan bertambah banyak ketika mendekati hari besar keagamaan,” ungkap Kepala Dinas Sosial, Edison Jaya, Senin (31/01).
Uniknya, setelah dikembalikan ke daerah asalnya, sekitar 3-4 bulan kemudian Gepeng tersebut kembali lagi ke Kota Lubuklinggau. Berdasarkan hasil pendataan, beberapa Gepeng tersebut berasal dari kabupaten tetangga, bahkan ada juga pendatang dari Bengkulu, Palembang dan Jambi.
“Biasanya mereka kami pulangkan melalui Kereta Api, tapi nanti kembali lagi,” kata Edison. Selain itu, ada beberapa gepeng yang sengaja dieksploitasi oleh oknum keluarganya sendiri untuk meminta-minta kepada pejalan kaki, pengemudi kendaraan roda dua dan empat yang melintas disepanjang Jalan Yos Sudarso dan pertokoan.
“Kalau mereka datang lagi ke Kota Lubuklinggau, dikembalikan lagi kedaerahnya masing-masing,” pungkasnya. (10)
“Catatan kami tahun lalu sedikitnya 5 orang Gepeng kami kembalikan kedaerahnya masing-masing setiap bulannya. Jumlah mereka pun akan bertambah banyak ketika mendekati hari besar keagamaan,” ungkap Kepala Dinas Sosial, Edison Jaya, Senin (31/01).
Uniknya, setelah dikembalikan ke daerah asalnya, sekitar 3-4 bulan kemudian Gepeng tersebut kembali lagi ke Kota Lubuklinggau. Berdasarkan hasil pendataan, beberapa Gepeng tersebut berasal dari kabupaten tetangga, bahkan ada juga pendatang dari Bengkulu, Palembang dan Jambi.
“Biasanya mereka kami pulangkan melalui Kereta Api, tapi nanti kembali lagi,” kata Edison. Selain itu, ada beberapa gepeng yang sengaja dieksploitasi oleh oknum keluarganya sendiri untuk meminta-minta kepada pejalan kaki, pengemudi kendaraan roda dua dan empat yang melintas disepanjang Jalan Yos Sudarso dan pertokoan.
“Kalau mereka datang lagi ke Kota Lubuklinggau, dikembalikan lagi kedaerahnya masing-masing,” pungkasnya. (10)
0 komentar