LUBUKLINGGAU-Pajak BPHTB (Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan) Kota Lubuklinggau sudah terealisasi Rp 186.617.200. Realiasasi tersebut terhitung sejak BPHTB menjadi pajak daerah per 1 Januari hingga 8 Pebruari 2011.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset (DPPKA) Kota Lubuklinggau, Zulkipliy Idris melalui Kabid PAD, Abu Hanifah kepada wartawan koran ini di kantornya bertempat di komplek perkantoran Pemkot Lubuklinggau Jalan Garuda Kelurahan Kayu Ara, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Rabu (9/2).
Menurut, Abu Hanifah, realisasi pajak BPHTB sudah melampau target tahapan perbulan-nya yakni Rp 83,3 juta. “Sedangkan sudah terealisasi Rp 186.617.200, artinya sudah melebihi target tahapan dua bulan. Hal ini berkat kerja sama yang baik antara Pemkot Lubuklinggau dengan mitra yang terkait diantaranya Badan Pertanahan Nasional (BPN), notaris/PPAT (Pejabat Pembuat Akte Tanah) dan pihak perbankan,” ucapnya.
Melihat realisasi tersebut, ia mengaku optimis target pajak BPHTB yang tertuang dalam APBD Kota Lubuklinggau tahun 2011 Rp 1 miliar bisa tercapai. “Nanti akan kita lihat perkembangan, nanti akan dinaikan di dalam APBD-Perubahan,” katanya otimis. (02)
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset (DPPKA) Kota Lubuklinggau, Zulkipliy Idris melalui Kabid PAD, Abu Hanifah kepada wartawan koran ini di kantornya bertempat di komplek perkantoran Pemkot Lubuklinggau Jalan Garuda Kelurahan Kayu Ara, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Rabu (9/2).
Menurut, Abu Hanifah, realisasi pajak BPHTB sudah melampau target tahapan perbulan-nya yakni Rp 83,3 juta. “Sedangkan sudah terealisasi Rp 186.617.200, artinya sudah melebihi target tahapan dua bulan. Hal ini berkat kerja sama yang baik antara Pemkot Lubuklinggau dengan mitra yang terkait diantaranya Badan Pertanahan Nasional (BPN), notaris/PPAT (Pejabat Pembuat Akte Tanah) dan pihak perbankan,” ucapnya.
Melihat realisasi tersebut, ia mengaku optimis target pajak BPHTB yang tertuang dalam APBD Kota Lubuklinggau tahun 2011 Rp 1 miliar bisa tercapai. “Nanti akan kita lihat perkembangan, nanti akan dinaikan di dalam APBD-Perubahan,” katanya otimis. (02)
0 komentar