*Pasar Simpang Periuk dan Tanjung Aman
LUBUKLINGGAU-Januari 2010, pasar Simpang Periuk dan pasar Tanjung Aman dipastikan beroperasi. Untuk itu Dinas Koperasi Usaha Makro Kecil Menengah dan Pengelolaan Pasar (DKUMKMPP) Kota Lubuklinggau mulai melakukan sebagai persiapan untuk memfungsikan kedua pasar tersebut.
Plt Kepala DKUMKMPP Kota Lubuklinggau, Fajarudin, Selasa (8/12), mengadakan rapat dengan stafnya guna membahas secara teknis persiapan pengoperasian pasar itu, mulai dari penetapan tempat pedagang apa yang akan berjualan di pasar tersebut. Dan bagaimana menata kios pedagang. Hingga mengkapi sarana dan prasana pasar yang belum ada.
“Dari hasil rapat staf menyimpulkan hari ini (Rabu, 9/12) kami mengundang koordinator masing-masing pedagang baik itu koordinator pedagang buah, pedagang sayur, dan lain-lain,” demikian diungkapkan Fajarudin kepada wartawan koran ini di kantornya di Pasar Inpres Lubuklinggau, Selasa (8/12).
Dalam rapat yang dibahas bersama masing-masing koordinator pedagang tadi, lajut Fajarudin, untuk memberikan informasi dan sekaligus menawarkan kepada mereka terkait rencana pengoperasian kedua pasar tadi. “Diharapkan natinya masing-masing koordinator menyampaikan kepada rekan-rekannya kira-kira siapa yang berminat untuk berdagang di pasar itu. Mereka tinggal memilih ingin di pasar yang mana. Boleh di pasar Tanjung Aman atau pasar Simpang Periuk,” ucapnya.
Namun demikian, kata Fajarudin, pihaknya merencanakan akan mengarahkan pedagang berdasarkan domisili. “Misalnya, warga yang terdekat dari pasar Simpang Periuk Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, sebaiknya berdagang di Pasar Simpang Periuk. Sehingga akan mempermuda akses bagi pedagang itu sendiri. Demikian juga bagi pedagang yang berdomisili terdekat dengan pasar Tanjung Aman, sebaiknya juga berdagang di pasar Tanjung Aman,” katanya memberi contoh.
Langkah selanjutnya, lanjut Fajarudin, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas instansi yang berkaitan dengan pengoperasian pasar, seperti Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan), Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol-PP), camat dan lurah setempat. Direncanakan rapat yang akan dipimpin Sekda Kota Lubuklinggau, Akisripi Ayub diadakan Kamis (10/12).
Tujuan mengundang DPU untuk membahas bagaimana mengenai lampu penerangan di pasar yang akan dioperasikan. Selain itu lahan pasar Simpang Periuk yang merupakan tanah tidak rata, sehingga perlu diratakan terlebih daluhu. Selanjutnya mungkin perlu diaspal atau disemen. Sedangkan mengundang Disperindag untuk mengetahui bagamana kios pedagang buah di pasar Simpang Periuk. Sebab, pasar tersebut dibangun Disperindag Pemprov Sumsel. “Kami juga mengundang Diskanak, pasalnya pasar ikan di Simpang Periuk itu juga dibangun Dinas Perikanan Provinsi Sumsel, dan sebagainya. “Saya belum tahu pasar tersebut dihibahkan dengan siapa. Maksudnya, setelah pembangunan pasar itu selesai dibangun oleh Pemprov Sumsel diserahkan dengan Disperindag untuk kios pedagang buah, Diskanak untuk pasar ikan. Atau Pemprov Sumsel sudah menyerahkan dengan Pemkot Lubuklinggau. Kalau diserahkan kepada dinas, artinya dinas yang akan menyerahkan kepada DKUMKMPP. Sebab DKUMKM yang akan mengelolanya. Demikian juga halnya kalau diserahkan kepada Pemkot artinya walikota yang akan menyerahkannya kepada kami,” urainya panjang lebar.
Menurut Fajarudin, kedua pasar tersebut harus difungsihkan Januari 2010. Namun tidak dapat dipastikan tanggal berapa. “Yang jelas Januari Insyaallah beroperasi,” tegasnya.
Ditambahkannya, rencana pengoperasian pasar tadi sesuai dengan instruksi Walikota Lubuklinggau, Riduan Effendi menginginkan pasar itu segera beroperasi. “Saya selaku kepala dinas pasar (DKUMKM) siap melaksanakannya. Sesuai dengan tugas saya untuk mengelola dan mengembangkan pasar. Apalagi Lubuklinggau merupakan kota perdagangan dan jasa,” akunya.
Masih kata Fajarudin, Pemkot Lubuklinggau merencanakan setiap kecamatan memiliki pasar tradisional. Dengan demikian perdagangan tidak terpusat di pasar Inpres. Ini salah satu upaya untuk pemerataan pembangunan dan memecahkan konstrasi kepadatan pasar Inpres.
Sebagaimana diketahui saat ini pasar yang sudah ada, yakni pasar Inpres Lubuklinggau, pasar Bukit Sulap (PBS) plus Pasar Satelit, dan pasar Moneng Sepati. Jika nanti pasar Simpang Periuk dan pasar Tanjung Aman beroperasi, artinya Lubuklinggau memiliki lima pasar tradisonal. (02)
0 komentar