Linggau Metropolis

foto : agus/linggau pos

LONG MARCH : Ratusan pelajar dan mahasiswa Kota Lubuklinggau yang tergabung dalam elemen Pemuda Cinta Palestina (EDAPA) long march dari Lapangan Merdeka menuju simpang RCA Kota Lubuklinggau, Jumat (4/6). Aksi solidaritas itu mereka lakukan untuk rakyat Palestina dan aktivis kemanusian yang tewas diserang oleh pasukan Israel di kapal Mavi Marmara, beberapa hari lalu.  

LUBUKLINGGAU- Guna mendoakan arwah rakyat Palestina dan aktivis kemanusian yang tewas diserang oleh pasukan Israel di kapal Mavi Marmara, beberapa hari lalu, ratusan pelajar dan Mahasiswa Kota Lubuklinggau yang tergabung dalam elemen Pemuda Cinta Palestina (EDAPA) melaksanakan shalat ghaib. Aksi solidaritas itu diadakan di Lapangan Merdeka Kota Lubuklinggau, Jumat (4/6) sekitar pukul 14.30 Wib. 

Lantunan do’a dan sholat ghaib tersebut sengaja mereka lakukan sebagai bentuk solidaritas sesama muslim. “Aksi kami kali ini tidak hanya sekadar berorasi dan mendo’akan rakyat Palestina dari aksi zionis bangsa Israel ditepi jalur Gaza. Namun kami juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Lubuklinggau untuk bersatu padu menyumbangkan sedikit hartanya demi perjuangan kemerdekaan masyarakat Palestina yang telah diblokade penjajahan Israel sekitar 3 tahun terakhir,” kata Koordinator aksi, Hansen.

Menurut mereka, sudah saatnya Pemerintah RI dan dewan keamanan PBB melakukan investigasi peristiwan penyerangan tim kemanusiaan dan aksi pembantaian terhadap rakyat Palestina. “Pemerintah harus melakukan diplomasi yang tegas atas arogansi Israel serta menjadikan kemerdekaan Palestina sebagai prioritas sikap politik luar negeri. Kami juga meminta kepada masyarakat supaya tidak membeli serta menikmati produk-produk yang mendukung gerakan Israel,” katanya.

Setelah menggelar rangkaian orasi, para mahasiswa dan pelajar dari KAMMI, FOKIS, FOSIRMA, LDK KEMAS STKIP PGRI, FSADK, dan Rohis Kota Lubuklinggau melanjutkan aksinya dengan menggelar aksi long march dari Lapangan Merdeka menuju Simpang RCA.

Sepanjang jalan, mereka tidak henti-hentinya mengumandangkan lafadz takbir dan kata-kata berisi kutukan terhadap Israel sembari membagi-bagikan selebaran berisi enam point tuntutannya. Pertama, mengutuk keberutalan Israel atas tim misi kemanusiaan Gaza yang telah menewaskan belasan aktivis. Kedua, menyeru pemerintah untuk segera mendesak dewan keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) agar melakukan investigasi peristiwa penyerangan tim misi kemanusian. Ketiga, menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus melakukan aksi penggalangan dana dan bantuan untuk rakyat Palestina. Keempat menyerukan kepada pemerintah untuk melakukan diplomasi yang tegas atas arogansi Israel dan menjadikan kemerdekaan Palestina sebagai prioritas pertama sikap politik luar negeri. Kelima, mengajak masyarakat untuk bersama-sama memboikot produk-produk yang mendukung gerakan Israel. Mendesak pemimpin-pemimpin dunia untuk mengambil tindakan tegas dan nyata seperti mengirimkan pasukan perdamaian untuk membuka blokade penjaja Israel.(06)