Image Hosting

Peran PHRI Dipertanyakan Pemuda

Rabu, 07 Juli 2010

LUBUKLINGGAU-Peran Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Lubuklinggau sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan Pemkot Lubuklinggau. Keberadaan PHRI Kota Lubuklinggau tampaknya kurang dirasakan manfaatnya.

”Saya sangat menyayangkan PHRI Kota Lubuklinggau kurang menangkap dan mengembangkan keaktifannya dalam membantu Pemkot Kota Lubuklinggau untuk mempromosikan serta memberdayakan masyarakat lokal dalam bidang jasa dan wisata,” demikian diungkapkapkan Wakil Sekretaris DPD KNPI Kota Lubuklinggau, H Ari Maulana Putra kepada wartawan koran ini Selasa (6/7).

Menurut Ari, banyak sekali manfaat dan kesempatan positif yang didapat jika PHRI Kota Lubuklinggau mampu mengembangkan daya tarik Kota Lubuklinggau melalui jasa dan wisata, sehingga akan banyak para investor masuk ke sini (Kota Lubuklinggau, red). Lebih baik lagi jika kedua sektor tersebut memberdayakan masyarakat lokal maka lapangan kerja akan terbuka lebar.

Apalagi Kota Lubuklinggau merupkan kota terbesar kedua setelah Kota Palembang di Sumsel. Kota Lubuklinggau mempunyai daya tarik tersendiri dalam sektor jasa dan wisata. Pemkot Lubuklinggau terus melakukan pembenahan dalam sektor jasa dan wisata di kota yang berslogan ”Sebiduk Semare” ini, dengan berbagai upaya promosi-promosi ke berbagai daerah di Indonesia dan bahkan sampai ke negara-negara Eropa dan negara lainnya.

”Usaha-usaha yang dilakukan oleh Pemkot Kota Lubuklinggau haruslah didukung secara penuh demi untuk memajukan pembangunan dari sektor jasa dan wisata. Setelah terbentuknya PHRI maka Pemkota Lubuklinggau akan terbantu dalam promosi-promosi jasa dan wisata yang ada di Kota Lubuklinggau,” ucapnya.

Ditambahkan Ari, pemuda-pemuda Kota Lubuklinggau mampu membuat berbagai kerajinan-kerajinan yang tak kalah bagusnya dan mampu bersaing dengan pengrajin dari luar daerah. Namun mereka (pengrajin Lubuklinggau, red) lemah dibidang penjualan.

”Selain itu jika diadakan suatu pelatihan dibidang perhotelan mesti melibatkan masyarakat lokal dan ditawarkan kepada hotel-hotel yang ada di Kota Lubuklinggau melalui wadah PHRI, itukan sangat besar manfaatnya. Apalagi 2011 Sumsel akan menjadi tuan rumah Sea Games. Saya yakin jika Palembang bisa, kenapa Lubuklinggau tidak bisa, maka itulah salah satu peran PHRI Kota Lubuklinggau yang harus menjadi program kerja saat ini,” papar mantan Sekretaris Umum Pemuda Reformasi Indonesia (PRI) Provinsi Sumsel ini.

Ari, mewakili pemuda dari unsur DPD KNPI Kota Lubuklinggau merasakan bahwa pemuda Lubuklinggau bisa bekerjasama dengan PHRI Kota Lubuklinggau untuk mengembangkan sektor jasa dan wisata, dengan itu maka tugas berat Pemkota Lubuklinggau akan terbantu. ”Suatu saat kita juga ingin agar pertemuan PHRI tingkat nasional diadakan di Kota Lubuklinggau untuk membuka lebar-lebar peluang investasi dan wisata bagi Kota Lubuklinggau,” harap mantan Wasekum HMI Cabang Lubuklinggau ini.

Terkait kemampuan pemuda Kota Lubuklinggau dalam berkreasi lanjut Ari, dirinya sempat membicarakan hal itu dengan Ketua PHRI Provinsi Sumatera Selatan, (Sumsel), Iwan Setiawan. Pada suatu kesempatan saat Ketua PHRI Sumsel berkunjung ke Kota Lubuklinggau, baru-baru ini. Ketua PHRI Sumsel menanggapi bahwa PHRI harus merangkul dan bekerjasama dengan pemerintah, pengusaha hotel dan restoran serta masyarakat lokal untuk kemajuan kepariwisataan dan sektor jasa. Sebab peluang kedua sektor tersebut sangatlah besar yang banyak keuntungannya bagi Lubuklinggau. (04)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic
Image Hosting

Pak Luuuuuuuuuurrrr...!!!

Tivi Dewek
“Mekak kite laade tivi dewek lamulai tayang dan pacak noton bola,” Kate Mamad. “Name hetu mad, tivi dewek tu, awo musim bola” tanye Pak Lur.
“La tula we tipi wang kite kak ugek acara tv gok wang aseng tua,’ uji Mamad. “Wai la pakam nia man tu, pacak le kite kak noton tivi dewek men gek tu,” uji Pak Lur.
“Nah biaso’a wang mosem bola kak benyak nobar,’ uji Mamad. “ lah nobar le nga kak, ape nobar tu” uji Pak Lur.
“Lah nonton bareng, uji wang mekak tu” kate Mamad. “Ah col kade mad, nak gek nobar nia mun de tivi dewek noton dewek,’ kate Pak Lur. “Nah pi hare le mun col antena e, masih nak nobar le” kate Mamad.(*)

    ARSIP BERITA