LUBUKLINGGAU-Sikap Wakil Walikota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe menghentikan alunan musik di Lapangan Merdeka, Minggu (6/12), mendapat dukungan Koordinator Sumpah Undang-Undang (SUU), Herman Sawiran.
Menurut Herman, dirinya terkejut membaca berita media lokal yang mengungkapkan Wawako menghentikan alunan musik di Lapangan Merdeka. Apa yang dilakukan Wawako itu benar. Namun, hendaknya penghentian pagelaran musik di alun-alun Kota Lubuklinggau jangan sewaktu saat adzan berkumandang saja. Akan tetapi hendaknya lapangan berdampingan dengan masjid terbesar di Kota Lubuklinggau itu jangan lagi diizinkan menjadi tempat pagelaran musik. Pertunjukan artis identik dengan tarian seksi yang sangat diharamkan agama. Mulailah sejak dini untuk menghargai tempat ibadah,” katanya.
Untuk itu, lanjut Herman, sudah saatnya Pemkot Lubuklinggau mencarikan lapangan lain sebagai tempat pertunjukan artis atau pagelaran musik. “Lapangan Merdeka cukup sebagai tempat pelaksanaan upacara, kegiatan bazaar, tabligh akbar atau kegiatan yang bernuansa Islami. Ingat Lapangan Merdeka berdampingan dengan Masjid Agung As Salam yang merupakan masjid terbesar di kota ini. Mulai sekarang stop kegiatan gramor di alun-alun Kota Lubuklinggau,” ucapnya.
Dia berharap Pemkot Lubuklinggau menerbitkan peraturan Lapangan Merdeka khusus untuk kegiatan seremonial kebangsaan, bazaar, dan kegiatan keagamaan. “Pagelaran musik dan pertunjukan artis tidak boleh lagi diadakan di lapangan tersebut,”tegasnya. (02)
0 komentar